Proses Pembuatan Celana Jeans dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
Nilai plus pemakaian jeans adalah modelnya yang lebih modis, lebih gaul, dan terasa lebih muda. Bahan baku utama pembuatan jeans adalah kapas. Kapas yang berkualitas banyak di tanam di Pakistan dan India. Dan para penjahit celana jeans yang terkenal banyak dari Tunisia.
Industri jeans memerlukan bahan baku jeans, yaitu kapas. Perawatan tanaman kapas memerlukan bahan kimia, agar tanaman kapas tersebut tidak terserang hama, yaitu dengan cara penyemprotan insektisida, herbisida, dan pemberian pupuk agak tanaman dapat tumbuh dengan baik. Dan yang paling utama adalah air.
Pewarnaan jeans biasa menggunakan pewarna berwarna indigo, yang berasal dari bahan kimia pula. Setelah proses pewarnaan, dilanjutkan dengan proses pemintalan benang yang telah diwarnai di campur dengan benang warna putih. Pada proses pemintalan, juga menggunakan bahan kimia agar benang – benang yang longgar dan bahan pelapisnya hilang, dengan cara menggosokkannya pada bagian yang perlu di gosok.
Setelah di warnai dan di pintal jeans akan di jahit dan di buat model tertentu. Jeans yang belel () akan semakin banyak menghasilkan limbah, karena semakin banyak bahan kimia yang di gunakan. Setalah jadi jeans, jeans tersebut di gosok dengan batu apung, proses pencarian batu apung juga akan merusak lingkungan lho! Biasanya warna jeans terlihat pudar, maka di beri bahan kimia potassium permangate. Dan pemberian detergen agar jeans terasa lembut. Kancing, paku dan resleting pada jeans di buat dari bahan tembaga yang proses penambangannya akan merusak lingkungan.
Dan langkah terakhir adalah penyetrikaan uap. Setelah itu jeans di beri label dan di pasarkan.
Masalah besar pembuatan jeans adalah apabila proses pengolahan limbah pabrik jeans tidak dapat di kelola dengan baik. Bagi merek jeans yang terkenal, maka pemasarannya akan lebih banyak, dan omset yang di dapatkan pasti tinggi, sehingga pabrik jeans tersebut bisa membeli alat pengolahan limbah yang canggih, yang hasil akhirnya hanya berupa air, sudah sedikit mengandung bahan kimia. Sedangkan merek jeans yang belum terkenal, atau merek jeans local, sulit untuk membeli alat pengolah limbah yang canggih, bahkan tidak di beli alat tersebut, karena omset yang minim. Sehingga pabrik tersebut akan membuang limbah yang belum di olah ke sungai dan saluran air, karena limbah tersebut masih terdapat banyak bahan kimianya, sungai dan saluran air pasti akan tercemar. Dan dampaknya bisa sampai ke masyarakat.
Saran – saran untuk mengurangi dampak negatif dari pemakaian celana jeans :
1. Tidak membuang celana jeans yang sudah rusak ke sembarang tempat.
2. Tidak membeli jeans yang behel.
3. Belilah barang bekas atau barang second, lebih ekonomis dan bahan kimia dari bahan jeans sudah sedikit berkurang, karena telah di pakai untuk waktu yang lama sebelumnya.
4. Belilah jeans dengan merek terkenal, karena pengelolaan limbahnya lebih ramah lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar