Mejikuhibiniu

Mejikuhibiniu
Kerudung Keren :D

Ahlan wa Sahlan

~Bismillahirrahmanirrahim~
Selamat Datang
Terimakasih telah Berkunjung

Semoga blog ini bermanfaat bagi Anda >.<
Mohon maaf apabila banyak kekurangan

SILAHKAN DI SHARE dan DIJADIKAN REFERENSI
Kunjungi Social Network saya yang lain :

Cari Blog Ini

Rabu, 16 Oktober 2013

Kuliah Semester 1 Algortima dan Pemrograman - Rekursif Faktorial Dev.C++

A.    SCRIPT REKURSIF PROGRAM PENGHITUNG BILANGAN FAKTORIAL
#include <iostream>
#include <conio.h>

using namespace std;
float faktorial(int x)
{
    if(x==0)
        return 1;
    else
        return x*faktorial(x-1);
}
int main()
{          char redo;
            do
            {
    int N;
    cout<<"Masukan nilai N untuk N! : ";
            cin>>N;
    cout<<N<<"!"<<" = "<<faktorial(N);
    cout<<"\n\nUlangi? (y/t): ";
                        cin>>redo;
            }
            while (redo=='y' || redo=='Y');
    getch();}

Jumat, 11 Oktober 2013

Kuliah Semester 1 Algoritma dan Pemrograman - Bilangan Faktorial, Bilang Genap dan Ganjil, Jumlah Bilangan Deret Dev-C++



Algoritma dan Pemrograman
Tugas Kelompok



Dosen: Malabay, S.Kom, M.Kom
Seksi 01

Oleh:
Adam Alvian                          201383029
Paramita Nirmalawati             201383054
Delia Annisa Putri                   201383123
Amelia Dwi Irianti                  201383146

UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2013
Program penghitung bilangan faktorial, jumlah bilangan deret dan menentukan bilangan ganjil dan genap menggunakan aplikasi Dev.C+
A.    SCRIPT PROGRAM PENGHITUNG BILANGAN FAKTORIAL
#include <conio.h>
#include <iostream>
using namespace std;
int main ()
{
    int nilai,x;
    double hasil;
    char lagi;
            ulang:
    cout <<"..............................\n";
    cout <<"Program Perhitungan Faktorial\n";
    cout <<"==============================\n\n";
    cout <<"Masukkan Nilai : "; cin >> nilai;
   
            hasil = 1;
    for (x=nilai; x>=1; x--)        
            {hasil = hasil*x;}
   cout <<"Hasil : ";
            cout <<hasil;
    cout <<"\n\n";
            cout <<"Hitung Lagi ? (y/n) : "; cin >> lagi;
    if (lagi=='y' || lagi=='Y')
        {goto ulang;}
    else
        {}
getch();}

B.     SCRIPT PROGRAM PENGHITUNG JUMLAH BILANGAN DERET
#include <iostream>
#include <conio.h>
using namespace std;
int main()
{
int n, hasil;
char lagi;
ulang:
cout<<"\nMencari jumlah suku 1 sampai n\n";
cout<<"------------------------\n";
cout<<"Masukkan nilai maksimalnya: ";cin>>n;
hasil=0;
for(int i=0;i<=n;i++)
{hasil +=i;}
cout<<"Total jumlah deret dari 0 sampai "<<n<<" adalah "<<hasil;
            cout <<"\n\n"; cout <<"Hitung Lagi ? (y/n) : "; cin >> lagi;
    if (lagi=='y' || lagi=='Y')
        {goto ulang;}
    else
        {}           
getch();}
C.    SCRIPT PROGRAM MENENTUKAN BILANGAN GANJIL DAN GENAP
#include<iostream>
#include<conio.h>
using namespace std;
int main(){
int bil;
char lagi;
ulang:
cout<<endl;
cout<<"BILANGAN = "; cin>>bil;
cout<<endl;
if(bil%2==0)
{cout<<""<<bil<<" adalah BILANGAN GENAP"<<endl;}
else
{cout<<""<<bil<<" adalah BILANGAN GANJIL"<<endl;}
            cout <<"\n\n";
            cout <<"Hitung Lagi ? (y/n) : "; cin >>lagi;
    if (lagi=='y' || lagi=='Y')
        {goto ulang;}
    else
        {}
getch();}

Kuliah Semester 1 Algoritma dan Pemrograman - Luas Lingkaran, Aplikasi Dev-C++


Universitas Esa Unggul, Fakultas Ilmu Komputer
Luas Lingkaran Bahasa C++
Tugas ke-1 Algoritma dan Pemrograman



Paramita Nirmalawati
2013-83-054




Aplikasi menggunakan Dev-C++


#include<iostream>
#include<conio.h>
using namespace std;
int main ()
{
     char redo;
     do
     {
           const float phi=3.14;
           float jari2, luas;
           cout<<"\n Aplikasi Penghitung Luas Lingkaran"<<endl;
           cout<<"===================================="<<endl;
           cout<<"  Paramita Nirmalawati, 201383054"<<endl;
           cout<<"...................................."<<endl;
           cout<<"Jari-jari lingkaran : ";
           cin>>jari2;
           luas=0.5*phi*jari2*jari2;
           cout<<"Luas Lingkaran      : "<<luas<<endl;
           cout<<"Ulangi? (y/t)"<<endl;
           cin>>redo;
     }
     while (redo=='y' || redo=='Y');
     getch();
}

Kuliah Semester 1 Leadership - Kepemimpinan Salman Al-Farisi



       Paramita Nirmalawati
       2013-83-054


SALMAN AL-FARISI
       Bijaksana Dalam Memimpin

          Ketika beliau memimpin sebuah daerah yang bernama Madain, beliau dikenal dengan sosok yang bijaksana dan sangat sederhana.
          Suatu hari ia bertemu dengan seorang pemuda dari negeri Syam yang sedang membawa bongkahan kurma dan buah tin. Tanpa pikir panjang pemuda itu meminta Salman untuk membantunya membawa sebagian dari buah yang ia bawa.
          Di tengah perjalanan Salman dan pemuda tersebut bertemu dengan sekumpulan masyarakat.
          Akhirnya si pemuda tersebut baru mengetahui bahwa seseorang yang bersamanya, yang membantu membawa bebannya itu adalah seorang Amir (Pemimpin), dan ia adalah Salman Al-farisi.
          Dengan perasaan yang sangat bersalah ia langsung meminta maaf kepada Salman sambil merampas barang yang ada di pundak Salman.
       Sederhana Dalam Memimpin

       Masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Salman diangkat menjadi Gubernur Kufah.
       Mendengar gubernur baru akan datang, para penduduk Kufah lantas memadati jalan raya untuk menyambut kedatangannya.
       Melihat ada orang asing yang datang, maka para penduduk pun bertanya. “Apakah di jalan kau melihat Salman al Farisi yang diutus oleh Khalifah Umar bin Khattab?”
       “Akulah Salman al Farisi,” jawabnya singkat
       “Jangan mengejek dan mencibir kami, seperti Bani Israil ketika berkata kepada Musa,...” mereka mengutip surah al Baqarah ayat 67.
       “Aku berlindung kepada Allah sekiranya aku menjadi satu dari orang-orang yang jahil. Ini bukan waktunya lagi untuk bercanda,” kata Salman.
       Para penduduk tidak mempercayai keadaan Salman. Mereka hidup berdampingan dengan negara Persia.
       Salman pun berkata, “Tidak, kami datang secara bersahaja. Kami hidup untuk jiwa, dan kami datang untuk mengangkat derajat iman di dalam hati.”
       Cerdas Dalam Memimpin

         Dalam sebuah musyawarah, tercetuslah ide itu lewat Salman, ide untuk membuat parit demi menghindarkan pergerakan musuh masuk ke Madinah.
         Akhirnya, diterimalah ide itu oleh Rasulullah. Segera Salman ditunjuk sebagai koordinator pelaksana pembangungan parit. Pembangungan dilakukan oleh 700 orang, termasuk Rasulullah, sang pemimpin.
         Parit yang akan dibangun sepanjang 5 km (hanya di sebelah utara Madinah, karena di selain bagian itu telah ditutup oleh bukit-bukit, dan ini sangat menguntungkan umat Islam).
         Lebar 4,6m, dengan perhitungan tidak memungkinkannya kuda untuk melompatinya.
         Serta dalamnya 3 meter, untuk mempersulit musuh untuk naik kembali jika memilih turun melalui parit. Sungguh perhitungan yang bagus dilakukan oleh Salman.
         Lapar yang mereka rasakan berhari-hari, haus yang juga mereka rasakan hingga dehidrasi, sempat membuat mereka sedikit berputus asa. Namun, mereka melihat Rasulullah yang harus menaruh dua batu di perut beliau, sedang mereka hanya satu batu, untuk menahan lapar itu. Artinya, bahwa Rasul lebih lapar daripada para sahabat lain.
         Jabir dan istrinya hendak memberikan sedikit makanan kepada Rasul, dan satu atau dua orang lainnya, yang menurut Jabir memang makanan yang tersedia hanya cukup untuk tiga orang, Rasulullah mengundang semua pasukan, sekitar 700 pasukan untuk datang ke rumah Jabir. Para sahabat diminta Rasul untuk menunggu giliran masuk rumah, di mana Rasul sendiri yang mengambilkan kuah kambing dan roti kepada sahabat. Sahabat mentaati perintah rasul tersebut, dan sabar menanti.
         Dan sungguh jika bukan karena rahmat Allah, tak akan kuah kambing dan roti itu cukup untuk 700 orang. Akhirnya, semua kenyang, dan bersiap kembali menyelesaikan tugasnya.
         Pembangunan parit itu hampir selesai, namun, ada satu bagian yang terhambat oleh sebuah batu besar. Sulit sekali dipecahkan. Hingga akhirnya Rasulullah turun tangan. Dengan kekuatan beliau yang pada waktu itu berusia 58 tahun, dipukulnya batu itu, hingga muncul percikan api di sana,.. Sahabat bertakbir, dan Rasul berkata, “Allahu Akbar! Kunci Syam telah diberikan padaku. Demi Allah aku tengah melihat istana-istananya yang berwarna kemerahan”.
         Pukulan kedua pun seperti itu, “Allahu Akbar! Kunci-kunci Persia telah diberikan kepadaku. Demi Allah aku tengah melihat istana-istana kota berwarna putih”
         Pukulah terakhir,akhirnya membuat batu itu pecah menjadi pasir, “Allahu Akbar! Kunci-kunci Yaman telah diberikan pula kepadaku. Demi Allah kini aku tengah melihat pintu-pintu kota Shan’a dari tempatku ini.”
         Dengan demikian, hilanglah batu besar itu, dan pengerjaan parit dapat diselesaikan,
         Akhirnya, ketika pasukan Ahzab tiba, mereka kebingungan dengan adanya parit yang membentang begitu lebar, hingga melumpuhkan semua kekuatan persenjataan mereka. Dan selama 25 hari, yang terjadi adalah, pertempuran ‘urat syaraf’, serta pertempuran saling mengintai dan memanah saja.
         Korban yang terjatuh di pihak musuh sekitar sepuluh orang, dan dua orang tewas. Adapun di pihak muslimin sekitar enam orang yang luka-luka dan satu sahabat syahid terkena anak panah,.
         Angin badai yang memporakporandakan markas pasukan ahzab, menerbangkan tenda-tenda, serta persenjataan mereka.
         Hingga pasukan ini mundur
       Terimakasih

       Perjalanan Rohani
       Awalnya tinggal di Persia, dari keluarga kaya dan terpandang beragama Majusi
       Berpindah agama menjadi agama Nasrani yang berasal dari Syria
   Salman berkata kepada Bapaknya: “aku lewat pada suatu kaum yang sedang melakukan upacara sembahyang di gereja. Upacara mereka amat mengagumkanku. Kulihat pula agama mereka lebih baik dari agama kita.” akibatnya, Salman dirantai dan dipenjara.
       Perjalanan Rohani
       Meloloskan diri, dan pergi menuju Syria
       Bertemu dengan uskup pemilik gereja dan tinggal di sana sebagai pelayan, belajar dan melaksanakan ajaran mereka, sayangnya uskup ini kurang baik akhlaknya, karena dikumpulkan sedekah dari orang-orang dengan alasan untuk dibagikan, ternyata disimpan untuk dirinya pribadi.
       Uskup baru, saat telah dekat ajalnya, Salman bertanya, “sebagai Anda maklumi, telah dekat saat berlakunya takdir Tuhan atas diri Anda. Maka apa yang harus aku perbuat, dan siapa sebaiknya yang harus aku hubungi?”, jawabnya, “Anakku! Tak seorangpun menurut pengetahuanku yang sama langkahnya denganku kecuali pemimpin yang tinggal di Mosul.”
       Mosul – Nasibin – ’Amuria, Romawi
       Perjalanan Rohani
       Meloloskan diri, dan pergi menuju Syria
       Bertemu dengan uskup pemilik gereja dan tinggal di sana sebagai pelayan, belajar dan melaksanakan ajaran mereka, sayangnya uskup ini kurang baik akhlaknya, karena dikumpulkan sedekah dari orang-orang dengan alasan untuk dibagikan, ternyata disimpan untuk dirinya pribadi.
       Uskup baru, saat telah dekat ajalnya, Salman bertanya, “sebagai Anda maklumi, telah dekat saat berlakunya takdir Tuhan atas diri Anda. Maka apa yang harus aku perbuat, dan siapa sebaiknya yang harus aku hubungi?”, jawabnya, “Anakku! Tak seorangpun menurut pengetahuanku yang sama langkahnya denganku kecuali pemimpin yang tinggal di Mosul.”
       Mosul – Nasibin – ’Amuria, Romawi