LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Uji Protein

Oleh:
Abdurrahman Faiz
Fiqri Muhamad
Jelita Rahma Hidayati
Muhammad Zulfi Buzairi
Paramita Nirmalawati
Guru Pembimbing: Ina Marlina, S.Pd
XII IPA 1
SMA Negeri 2 Cibinong
Jl. Raya
Karadenan No. 05
TA 2012/2013
UJI
PROTEIN
I. TUJUAN
1. Mengidentifikasi
adanya ikatan peptide dalam bahan
2. Mengidentifikasi
adanya cincin benzene dalam bahan
3. Mengidentifikasi
adanya belerang dalam bahan
II. TEORI DASAR
Protein
berasal dari kata protot atau ptoteos yang berarti ‘pertama’ atau ‘uatama’.
Protein memang merupakan zat utama dalam pembentukan serta pertumbuhan manusia
dan hewan, serta merupakan senyawa makromolekul (polimer) deng monomernya
berupa asam amino.
Asam
amino dapat dimasukkan sebagai senyawa turunan asam katboksilat yang mengikat
gugus amina. Struktur asam amino digambarkan sebagai berikut,

Struktur
tersebut mempunyai 2 gugus fungsi yang menjadi cirinya, yaitu gugus karboksilat
(-COOH) dan gugus amina (-NH2). Adanya gugus karboksilat menyebabkan asam amino
bersifat asam sehingga dapat melepaskan ion H+, sedangkan gugus amina
menyebabkan asam amino bersifat basa sehingga dapat menerima ion H+. dengan
demikian, asam amino dapat bersifat asam maupun basa dan sifat seperti ini
disebut ampoter atau ampiprotik.
Asam
amino sangat banyak jumlahnya, ada yang dapat disintesis oleh tubuh manusia
(asam amino non-essensial) dan ada yang tidak dapat disintesis oleh tubuh
manusia (asam amino essensial).
Monomer-monomer asam amino akan saling berikatan. Gugus –COOH
pada asam amino yang satu akan berikatan dengan gugus –NH2 pada asam
amino yang lain. Ikatan kedua gugus fungsi tersebut kemudian dinamakan ikatan
peptida, dan digambarkan sebagai berikut.

Setiap kali terbentuk satu ikatan peptida dari 2 molekul
asam amino, maka akan dilepaskan 1 molekul air. Gabungan antara asam amino yang
diikat oleh ikatan peptida akan membentuk polipeptida, yang kemudian sering
disebut sebagai protein.
Identifikasi protein dalam makanan dapat dilakukan dengan
beberapa uji, diantaranya uji biuret, xantoprotein, millon, belerang, sakaguci
dan hokins-cole.
Adanya ikatan peptide diuji dengan uji biuret yang
memberikan warna ungu. Protein yang mengandung inti benzene diuji dengn uji
xantoprotein yang memberikan warna jingga. Apabila protein mengandung belerang
dapat diuji dengan uji belerang yang memberikan warna hitam.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat
dan bahan
|
Ukuran/satuan
|
Jumlah
|
Gelas kimia
Pipet tetes
tabung teaksi dan rak
Penjepit tabung
Kaki tiga dan kasa
Alat pembakar
Spatula kaca
Sendok plastic
Larutan putih telur
Larutan tembaga (II) sulfat
Larutan natrium hidroksida
Larutan natrium hidroksida
Larutan natrium hidroksida
Larutan asam nitrat
Larutan asam asetat
Larutan timbale (II) asetat
Susu cair/bubuk
Agar-agar serbuk/batang
Kapas
Kertas saring
Aquades
|
250 cm3
-
Biasa/-
-
-
-
-
-
1:1
1%
6M
1M
0,1M
Pekat
3M
-
-
-
-
Diameter 3 cm
-
|
1
9
15/2
1
1/1
1
1
1
3 cm3
2 cm3
3 cm3
10 cm3
5 cm3
1 cm3
10 cm3
5 cm3
3 sendok teh
-
-
5 helai
3 cm3
|
IV. CARA KERJA
No
|
Cara kerja
|
1
|
TES
BIURET
a. Pada
1 cm3 larutan putih telur tambahkan 2-3 tetes larutan tembaga (II) sulfat 1%
kemudian tambahkan kira-kira 1 cm3 larutan NaOH 0,1 M. campurlah baik-baik
dan amati perubahan yang terjadi
b. Ulangi
langkah 1a dengan menggunakan susu, agar-agar dan kapas. Apabila ada zat yang
tidak mudah larut, setelah penambahan NaOH, panaskan dahulu beberapa menit
hingga semua larut, lalu dinginkan.
|
2
|
TES
XANTOPROTEIN
a. Pada
1 cm3 larutan putih telur tambahkan 2 tetes asam nitrat pekat. Panaskan 1-2
menit. Amati warna yang terjadi. Setelah dingin teteskan larutan NaOH 1M
hingga berlebihan (gunakan lakmus). Amati perubahan yang terjadi.
b. Ulangi
langkah 2a dengan menggunkan susu, agar-agar dan kapas. Jika zat padat yang
digunakan, tambahkan 5-10 tetes air sebelum diberi pereaksi.
|
3
|
TES
TIMBAL ASETAT
a. Ke
dalam tabung rekasi yang berisi kira-kira 0,5 cm3 larutan NaOH 6 M tambahkan
larutan putih telur. Didihkan selama 2 menit, lalu dinginkan, kemudian
asamkan dengan 2 cm3 asam asetat 3M. tutup tabung dengan kertas saring yang
sudah dibasahi dengan larutan timbale asetat (kertas timbal). Panaskan tabung
reaksi itu dan amati yang terjadi pada kertas timbal.
b. Ulangi
langkah 3a dengan menggunkan susu, agar-agar dan kapas. Zat-zat tidak perlu
dilarutkan lebih dahulu, dapat berupa zat padat ukurlah kira-kira saja. Amati
perubahan yang terjadi.
|
V. HASIL PENGAMATAN
Bahan
|
Uji biuret
|
Uji xantoprotein
|
Uji timbal asetat
|
Putih
telur
|
Warna
berubah dari Kuning menjadi ungu
|
Warna
berubah dari bening menjadi kuning menjadi jingga
|
Warna
berubah dari bening menjadi hitam
(ada endapan belerang)
|
Susu
|
Warna
berubah dari Putih menjadi ungu
|
Warna
berubah dari putih menjadi kuning menjadi jingga
|
Warna
berubah dari putih menjadi hitam
(ada endapan belerang)
|
Agar-agar
|
Warna
berubah dari Merah menjadi keruh
|
Warna
berubah dari merah menjadi kuning menjadi jingga
|
Warna
berubah dari merah menjadi hitam
(ada endapan belerang)
|
Kapas
|
Tidak
terjadi perubahan warna
|
Warna
berubah dari bening menjadi kuning menjadi keruh
|
Tidak
terjadi perubahan warna (tidak ada endapan belerang)
|
VI. PERTANYAAN
1. Berdasarkan
pengamatan uji biuret bahan manakah yang mengandung ikatan peptide (protein)?
2. Berdasarkan
pengamatan uji xantoprotein bahan manakah yang mengandung inti benzene?
3. Berdasarkan
pengamatan uji timbale asetat bahan manakah yang mengandung belerang?
VII. JAWABAN
1. Adanya
ikatan peptide diuji dengan uji biuret yang memberikan warna ungu sehingga
bahan yang mengandung peptide adalah putih
telur dan susu
2. Protein
yang mengandung inti benzene diuji dengn uji xantoprotein yang memberikan warna
jingga sehingga bahan yang mengandung inti benzene adalah putih telur, susu dan agar-agar
3. Apabila
protein mengandung belerang dapat diuji dengan uji belerang yang memberikan
warna hitam sehingga bahan yang mengandung belerang adalah putih telur, susu dan agar-agar
VIII.
KESIMPULAN
Putih
telur adalah bahan makanan yang mengandung ikatan peptide (protein), mengandung
inti benzene dan mengandung belerang. Susu adalah bahan yang mengandung ikatan
peptide (protein), mengandung inti benzene dan mengandung belerang. Agar-agar
adalah bahan yang tidak mengandung
ikatan peptide (protein), mengandung inti benzene dan mengandung belerang.
Sedangkan kapas adalah bahan yang tidak
mengandung ikatan peptide (protein), tidak
mengandung inti benzene dan tidak
mengandung belerang.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Hidayati,
Nur. 2009. KIMIA SMA XII. Jakarta: PT
Pustaka Insan Madani.
X. LAMPIRAN
Alat
dan Bahan


Proses
dan Hasil

Gambar
1 uji biuret

Gambar
2 uji biuret

Gambar
3 uji xantoprotein

Gambar
4 uji belerang

Gambar
5 uji belerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar