Mejikuhibiniu

Mejikuhibiniu
Kerudung Keren :D

Ahlan wa Sahlan

~Bismillahirrahmanirrahim~
Selamat Datang
Terimakasih telah Berkunjung

Semoga blog ini bermanfaat bagi Anda >.<
Mohon maaf apabila banyak kekurangan

SILAHKAN DI SHARE dan DIJADIKAN REFERENSI
Kunjungi Social Network saya yang lain :

Cari Blog Ini

Kamis, 18 April 2013

XII Kimia - Laporan Uji Karbohidrat


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
UJI KARBOHIDRAT







Oleh:
Abdurrahman Faiz
Fiqri Muhamad
Jelita Rahma Hidayati
Muhammad Zulfi Buzairi
Paramita Nirmalawati

Guru Pembimbing : Ina Marlina, S.Pd


XII IPA 1
SMA Negeri 2 Cibinong
Jl. Raya Karadenan No. 05
TA 2012/2013
I.     TUJUAN PERCOBAAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi adanya selulosa dalam bahan
2. Siswa dapat mengidentifikasi adanya amilum dalam bahan
3. Siswa dapat meramalkan hasil hidrolisis selulosa dan amilum

II.    TEORI DASAR
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunaniσάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya sepert bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja. Secara sederhana karbohidrat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu karbohidrat sederhana & karbohidrat kompleks dan berdasarkan responnya terhadap glukosa darah di dalam tubuh, karbohidrat juga dapat dibedakan berdasarkan nilai tetapan indeks glicemik-nya (glycemic index). Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa & galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa dan laktosa. Jenis-jenis karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti madu, buah-buahan, dan susu. Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah pati (starch), glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, serat (fiber) atau dalam konsumsi sehari-hari karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti, nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti, dan sebagainya.


Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen.
Karbohidrat merupakan senyawa – senyawa aldehida atau keton yang mempunyai gugus hidroksil. Senyawa – seyawa ini menyusun sebagian besar bahan organic di dunia karena peran multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Karbohidrat bertindak sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme. Contoh : pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan adalah polisakarida yang dapat dimobilisasi untuk menghasilkan glukosa (bahan bakar utama untuk pembentukan energi). Gula ribosa dan deoksi ribosa pembentuk sebagian kerangka struktur RNA dan DNA. Fleksibilitas cincin kedua gula ini penting pada penyimpanan dan ekspresi informasi genetika.

Karbohidrat atau sakarida terdapat gugus hidroksil (-OH), gugus aldehid atau gugus keton. Maka dapat didefinisikan bahwa karbohidrat sebagai senyawa polihidroksialdehida atau polihidroksiketon, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan jumlah monomer penyusunnya. Ada 3 jenis karbohidrat berdasarkan penggolongan ini, yaitu, Monosakarida, Disakarida (Oligosakarida) dan  Polisakarida

      1.            Monosakarida

Monosakarida merupakan senyawa karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis lagi. Umumnya senyawa ini adalah aldehid atau keton yang mempunyai 2 atau lebih gugus hidroksil. Beberapa molekul karbohidrat ada yang mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Rumus empiris karbohidrat adalah (CH2O)n. Jika gugus karbonil pada ujung rantai monosakarida adalah turunan aldehid maka monosakarida ini disebut aldosa. Jika gugus karbonil pada ujung rantai monosakarida adalah turunan keton maka monosakarida ini disebut ketosa. Monosakarida yang paling kecil n = 3 adalah gliseraldehid dan dihidroksiaseton.

      2.            Disakarida (Oligosakarida)

Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari 2 sampai 10 monosakarida. Yang termasuk kelompok ini adalah disakarida, trisakarida, Dan seterusnya. Disakarida terdiri dari 2 monosakarida yang terikat dengan O-Glikosidik. 3 senyawa disakarida utama yang penting dan melimpah ruah di alam yaitu sukrosa, laktosa dan maltosa. Ketiga senyawa ini memiliki rumus molekul yang sama (C12H22O11) tetapi struktur molekul berbeda.

Sukrosa atau gula pasir dibuat dari tetes tebu. Sikropsa lebih manis dari glukosa, tetapi kurang manis dibandingkan dengan fruktosa, sangat mudah larut dalam air. Gula ini dipakai untuk membuat sirup, gula – gula dan pemanis makanan. Jika senyawa ini dihidrolisis akan dihasilkan satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.

Laktosa disebut gula susu karena terdapat banyak dalam air susu. Biasanya diperoleh dari air susu. Gula ini merupakan gula yang paling suka larut dalam air dan paling tidak manis. Enzim dalam bakteri tertentu akan mengubah laktosa menjadi asam laktat, hal ini terjadi bila susu berubah menjadi masam. Laktosa dipakai untuk membuat makanan bayi dan diet spesial. Jika dihidrolisis akan dihasilkan 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.

Maltosa disebut sebagai gula mout, banyak terdapat pada jelai yang sedang berkecambah. Senyawa ini merupakan hasil hidrolisis parsial dari pati. Dibandingkan dngan sukrosa zat ini lebih sukar larut dan kurang manis. Senyawa ini dipergunakan untuk penyusun makanan bayi, susu bubuk, dan bahan makanan lainnya. Jika dihidrolisis akan dihasilkan 2 molekul glukosa.


      3.            Polisakarida

 Polisakarida tersusun oleh monosakarida yang tergabung dengan ikatan glukosida. Pati merupakan salah satu contoh polisakarida yang tersusun oleh glukosa. Dipandang dari strukturnya, butir –butir pati terdiri atas 2 bagian yaitu: Bagian amilosa yang merupakan rantai lurus polimer glukosa, dan bagian amilopektin yang trdiri atas rantai bercabang polimer glukosa jika dihidrolisis sempurna akan dihasilkan molekul – molekul glukosa.

Identifikasi monosakarida dilakukan berdasarkan sifat kemampuannya mereduksi, yang dilakukan menggunakan uji Benedict. Uji Molicsch dipergunakan untuk mengenal karbohidrat yang mudah mengalami dehidrasi membentuk furfural maupun dihidrosifurfural yang lebih lanjut berkondensasi dengan resorsinol, orsinol ataupun a-naftol. Reagen Seliwanof dipergunakan untuk mengenal adanya karbohidrat yang mengandung gugus fungsional aldehid seperti fruktosa dan sukrosa. Pereaksi barfoed digunakan secara umum untuk mengenal adanya monosakarida. Uji iodin secara khusus dipergunakan untuk mengidentifikasi adanya polisakarida amilum.

III.           ALAT DAN BAHAN




  


IV.          LANGKAH KERJA
1. Uji iodine

a.            Tambahkan 3 tetes larutan iodine pada kertas saring atau kapas dalam kaca arloji
b.            Ulangi dengan menggunakan amilum

                   2. Uji Fehling

a.    Letakkan beberapa potong kertas saring / kapas dalam lumping porselin. Tambahkan 8-10 tetes larutan asam sulfat pekat tetes demi tetes sambil digerus sampai kertas saring/kapas larut. Kemudian tambahkan 15 cm3 air.
b.    Pindahkan larutan yang terjadi ke dalam gelas kimia dan didihkan beberapa menit.
c.     Netralkan larutan dengan larutan NaOH 6 M ( kira-kira 3 kali sebanyak H2SO4 yang digunakan; gunakan kertas lakmus untuk mengetahui keadaan netralnya).
d.    Kemudian ujilah larutan yang netral itu dengan larutan Fehling (bandingkan dengan uji fehling terhadap glukosa/larutan pembanding.

V.           HASIL PENGAMATAN
1.    Uji Iodin
Kapas berubah dari warna putih menjadi coklat kehitam-hitaman sedangkan kanji berubah warna menjadi biru tua
keunguan.
2.    Uji Fehling
Kapas dan kanji berubah warna dari bening menjadi biru

VI.          ANALISA DATA
Dalam percobaan ini, ,ketika kami memanaskan larutan tanpa gelas kimia, larutan terpental hingga keluar tabung reaksi. Dan juga dalam percobaan ini, kami kurang sigap dalam pengambilan foto dari setiap proses dan perubahannya. Sehingga, terdapat beberapa perubahan yang tidak terdokumentasikan.

VII.         MENJAWAB PERTANYAAN
1.      Berdasarkan uji Iodin, bagaimana perubahan warna iodin apabila diteteskan ke amilum?
2.      Berdasarkan uji Fehling terhadap larutan yang diperoleh dari kertas/kapas dan amilum serta larutan pembanding (glukosa), dan apabila proses penambahan asam sulfat pekat dan pemanasan adalah proses hidrolisis, apakah zat hasil hidrolisis selulosa dan amilum?
Jawab :
1.    Berdasarkan uji Iodin, perubahan warna iodin apabila diteteskan ke amilum yaitu dari warna bening menjadi biru tua yang berarti positif mengandung selulosa.
2.    Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa sedangkan selulosa tidak dapat terhidrolisis dengan asam encer tetapi oleh asam dengan konsentrasi tinggi dapat terhidrolisis menjadi selobiosa dan D-glukosa.

VIII.       KESIMPULAN
a.    Pada saat diujikan dengan iodin, kapas berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman dan saat         diujikan dengan fehling kapas berubah warna menjadi biru tua menunjukkan positif mengandung amilum.

b.    Pada saat diujikan dengan iodin, kanji berubah warna menjadi biru tua dan saat diujikan dengan fehling, kanji berubah menjadi warna biru, positif mengandung    amilum pula.





IX.          DAFTAR PUSTAKA





























X.           LAMPIRAN
                 
                  Alat & Bahan







                   Proses & hasil

Tidak ada komentar: