LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
KENAIKAN TITIK DIDIH

Oleh:
Abdurrahman
Faiz
Fiqri Muhamad
Jelita Rahma
Hidayati
Muhammad
Zulfi Buzairi
Paramita
Nirmalawati
Guru
Pembimbing : Ina Marlina, S.Pd
XII IPA 1
SMA Negeri 2
Cibinong
Jl. Raya
Karadenan No. 05
TA 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamin,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesempatan
agar dapat menyelesaikan tugas penulisan laporan praktikum kimia ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Laporan
penelitian yang berjudul Kenaikan Titik Didih ini ditulis untuk melihat,
mengkaji dan meneliti tentang perbedaan titik didih dan penurunan titik didih
pada pelarut murni dan larutan. Selain itu
penulisan laporan praktikum ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas
praktikum kimia pada bab koligatif larutan bagian kenaikan titik didih larutan
di kelas XII semester 1 oleh guru Pembimbing Kimia, Ibu Ina Marlina, S.Pd.
Tentunya
dalam penulisan laporan praktikum kimia ini tidak sepenuhnya berjalan dengan
lancar, ada beberapa halangan yang menghambat proses penulisan laporan
praktikum ini. Tetapi dengan niat, semangat dan usaha yang sungguh-sungguh,
kami dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut sehingga penulisan laporan praktikum
ini dapat terselesaikan.
Dalam
penulisan laporan praktikum ini, tidak sedikit bantuan yang telah diberikan
oleh orang lain sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada,
-
Orangtua
-
Guru
pembimbing Kimia kelas XII SMA Negeri 2 Cibinong, Ibu Ina Marlina, S.Pd
-
Teman-teman
kelas XII IPA 1
-
Dan
seluruh pihak yang telah membantu
Penulisan
laporan praktikum ini tentunya masih banyak kekurangan. Mohon maaf apabila
dalam penulisan materi atau laporan praktikum ini ada yang kurang baik dan
tidak sesuai, penjelasan yang mungkin kurang berkenan dihati para pembaca.
Penulis
berharap dengan terselesaikannya penulisan laporan praktikum ini, para pembaca
dapat mengetahui berbagai macam hal mengenai perbedaan titik didih dan kenaikan
titik didih pada pelarut murni dan larutan.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Bogor, September 2012
Penulis
I.
TUJUAN
PERCOBAAN
Mengamati
titik didih zat pelarut (air) dan pengaruh zat terlarut pada titik didih larutan,
serta menentukan nilai kenaikan titik didih larutan.
II.
TEORI
DASAR
Titik
didih normal dari suatu cairan murni atau larutan adalah suhu pada saat tekanan
uap mencapai 1 atm (760 mmHg). Selain itu, titik didih juga bisa diartikan
sebagai suhu saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan udara luar
(tekanan pada permukaan). Karena zat terlarut menurunkan tekanan uap, maka suhu
larutan harus dinaikkan agar mendidih, artinya, titik didih larutan lebih
tinggi daripada titik didih pelarut murni. Gejala ini disebut sebagai
peningkatan titik didih.
Raoult
telah menganalisis bahwa kenaikan titik didih suatu larutan berbanding lurus
dengan molalitas dikalikan dengan tetapan kenaikan titik didih molal dari
larutan tersebut. Persamaan yang dikemukakan oleh Raoult adalah sebagai
berikut.
∆Tb
= m . Kb
Sementara
itu, hubungan kenaikan titik didih dengan titik didih larutan dan titik didih
pelarut murni dijelaskan pada persamaan berikut.
∆Tb
= Tb – T0b
Adanya
penambahan zat terlarut dalam suatu larutan menyebabkan terjadinya kenaikan
titik didih larutan. Kenaikan titik didih tergolong sifat koligatif larutan
yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Sebagai contoh, perhatikan air
yang sedang mendidih pada suhu 100ᵒC. Apabila suatu zat terlarut ditambahkan,
maka diperlukan energy yang tinggi untuk menjadikan larutan menjadi uap. Energy
ini ditunjukkan dengan nilai titik didih, dimana nilai titik didih larutan
lebih besar dari titik didih pelarut murninya. (Sumber: Oxtoby, 2001, hlm. 167 – dengan perubahan)
III.
ALAT
DAN BAHAN
·
Gelas kimia
·
Termometer
·
Pembakar spirtus
·
Kaki segitiga
·
Aqua
·
Gula pasir
IV.
LANGKAH
KERJA
- Menentukan
Titik Didih Zat Pelarut
·
Masukkan 100 ml aqua ke
dalam gelas kimia.
·
Panaskan air tersebut dengan
menggunakan pembakar spirtus .
·
Catat suhu setiap setengah
menit sampai air mendidih dan suhu tetap.
- Menentukan
Titik Didih larutan
·
Masukkan 100 ml aqua dan 2
sendok makan gula ke dalam gelas kimia,aduk sampai larut.
·
Lakukan kegiatan yang sama
dengan menentukan Titik Didih Zat pelarut.
V.
HASIL
PENGAMATAN
Zat Pelarut Murni
WAKTU ( Menit)
|
SUHU
0C
|
0.5
|
41ᵒC
|
1
|
52ᵒC
|
1.5
|
66ᵒC
|
2
|
78ᵒC
|
2.5
|
90ᵒC
|
3
|
100ᵒC
|
3.5
|
100ᵒC
|
4
|
100ᵒC
|
Zat Pelarut Murni + 2
Sendok Makan Gula
WAKTU ( Menit)
|
SUHU
0C
|
0.5
|
45ᵒC
|
1
|
56ᵒC
|
1.5
|
68ᵒC
|
2
|
78ᵒC
|
2.5
|
85ᵒC
|
3
|
92ᵒC
|
3.5
|
100ᵒC
|
4
|
104ᵒC
|
4.5
|
102ᵒC
|
1. Tentukan
kenaikan titik didih larutan tersebut.
Tb = 104ᵒC
T0b = 100ᵒC
∆Tb = Tb – T0b
∆Tb = 104ᵒC –
100ᵒC
∆Tb
= 4ᵒC
2. Jika
diketahui Kd molal air = 0,520C/ m,tentukan jumlah gula yang
dilarutkan (Mr gula = 324)
∆Tb = m . Kb




VI.
ANALISIS
PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan kami, banyak zat
terlarut yang di campurkan dengan zat pelarut murni akan berpengaruh terhadap
suhu titik didih suatu larutan. Waktu yang diperlukan untuk mendidihkan suatu
larutan tergantung dari besar api yang digunakan. Tetapi pada larutan
(pelarut+terlarut gula) saat telah mencapai suhu titik didih, maka larutan
tersebut akan menguap sehingga lama kelamaan suhu akan semakin berkurang karena
konsentrasi gulanya juga berkurang dalam larutan tersebut akibat penguapan yang
terjadi.
VII.
KESIMPULAN
Terdapat perbedaan antara titik didih
zat pelarut murni dengan titik didih larutan, karena adanya molekul dari zat
terlarut yang menghambat zat pelarut murni untuk mengalami penguapan saat
berada pada suhu titik didih yang menyebabkan bertambahnya energi yang
dibutuhkan agar terjadi penguapan. Energi ini disebut dengan titik didih.
Jumlah massa zat terlarut yang
dilarutkan juga akan mempengaruhi titik didih suatu larutan, semakin banyak zat
terlarut yang dilarutkan dengan massa zat pelarut murni tetap, maka titik didih
akan semakin tinggi karena dibutuhkan energy yang lebih besar untuk penguapan
zat pelarut murni.
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
Hidayati,
Nur. 2009. KIMIA SMA XII. Jakarta: PT
Pustaka Insan Madani.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. CHEMISTRY FOR SENIOR HIGH SCHOOL.
Jakarta: Yudhistira.
IX.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar