LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Membuat
Aldehid dan Keton

Oleh:
Abdurrahman
Faiz
Fiqri
Muhamad
Jelita
Rahma Hidayati
Muhammad
Zulfi Buzairi
Paramita
Nirmalawati
Guru Pembimbing: Ina Marlina, S.Pd
XII
IPA 1
SMA
Negeri 2 Cibinong
Jl.
Raya Karadenan No. 05
TA 2012/2013
Membuat
Aldehid dan Keton
- Tujuan
Membuat etanal dan
keton dengan cara mengoksidasi alcohol dan isopropanol.
- Teori Dasar
Reaksi oksidasi adalah peristiwa
bereaksinya suatu senyawa dengan oksidator (oksigen). Oksidator yang dapat
digunakan antara lain adalah KMnO4, K2Cr2O7,
reagen Fehling, dan reagen Tollens. Reaksi oksidasi dapat terjadi pada senyawa
alkanol, alkanal, dan keton pada keadaan khusus.
Reaksi oksidasi pada alkohol dapat
terjadi pada alkohol primer, sekunder, dan tersier. Hasil reaksi oksidasi pada
alkohol tergantung pada jenis alkohol yang dioksidasi. Oksidasi alkohol primer
menghasilkan aldehid, dan apabila dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan
asam karboksilat, sedangkan oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton. Adapun
alkohol tersier tidak dapat teroksidasi. Reaksi oksidasi pada alkohol adalah
sebagai berikut.




alkohol
primer + [O] à alkanal
alkanal +
[O] à alkanoat
alkohol
sekunder + [O] à alkanon
Mengapa pada alkohol primer dan
sekunder dapat terjadi reaksi oksidasi, sedangkan pada alkohol tersier tidak?
Jika kita cermati, ternyata reaksi oksidasi dapat berlangsung bila atom C yang
mengikat gugus –OH masih mengikat atom H. Perhatikan pada struktur alkohol
primer. Atom C yang mengikat gugus –OH masih mengikat 2 atom H sehingga mampu mengalami
oksidasi dua kali, sedangkan pada alkohol sekunder atom C yang mengikat gugus
–OH masih mengikat satu atom H sehingga dapat mengalami oksidasi satu kali.
Namun, pada alkohol tersier, atom C yang mengikat gugus –OH sudah tidak
mengikat atom H lagi, sehingga tidak mengalami reaksi oksidasi.
C. Alat
dan bahan
Tabung reaksi dan rak (
2/1 )
Gelas kimia (1)
Gelas ukur
Etanol pekat (5
ml)
2 – propanol
(isopropanol) (5
ml)
Larutan K2Cr2O7 (2 ml)
Larutan H2SO4
pekat (1
ml)
C.
Cara kerja
1. Didihkan
air kita-kira 100 ml dalam gelas kimia (penangas air)
2. Siapkan
2 buah tabung reaksi masing-masing diisi dengan 5 ml etanol dan 5 ml
isopropanol
3. Ke
dalam masing-masing larutan tambahkan 1 tetes H2SO4 pekat
dan 2 ml K2Cr2O7 0,1 M kemudiankocok
4. Tutup
tabung rekadu dengan gabus simpan dalam penangas air dan biarkan selama 5
menit. Amati perubahan warna yang terjadi!
D. Hasil pengamatan
Alkohol
|
Hasil pengamatan
|
|
Sebelum dipanaskan
|
Sesudah dipanaskan
|
|
Etanol
|
Hijau
|
Hijau tua dan tidak ada pengendapan
|
Isopropanol
|
Hijau
|
Hijau tua dan ada pengendapan (berupa minyak)
|
E.
Pertanyaan
Tulis
hasil reaksi:
1. CH3
– CH2 – OH + [O] terbatas à
2. CH3
– CH – CH3 + [O] à
|
OH
F. Jawaban
O
||
1. CH3
– CH2 – OH + [O] terbatas à CH3 – C – H
(etanol) (etanal)
O O
|| ||
CH3 – C – H + [O] à
CH3 – C – OH
(etanal) (asam
etanoat)
2. CH3
– CH – CH3 + [O] à
CH3 – C – CH3
| ||
OH O
(2 – propanol/isopropanol) (2 - propanon)
Reaksi Oksidasi Reduksi
1. C2H6O
+ Cr2O72- à
2Cr3+ + C2H4O2
R : 12e- +
2Cr2O72- + 28H+ à
4Cr3+ 14H2O
O : 3C2H6O
+ 3H2O à
3C2H4O2 + 12H+ + 12e-
3C2H6O + 2Cr2O72- +
16H+ à 3C2H4O2
+ 4Cr3+ + 11H2O
ð 3C2H6O + 2K2Cr2O7
+ 8H2SO4 à 3C2H4O2
+ 2Cr2(SO4)3 + 11H2O
Hasil turunan senyawa
hidrokarbonnya berupa asam etanoat
2. C3H8O
+ Cr2O72- à
2Cr3+ + C3H6O
R : Cr2O72-
+ 14H+ + 6e- à 2Cr3+ + 7H2O
O : 3C3H8O
à
3C3H6O + 6H+ + 6e-
Cr2O72-
+ 8H+ + 3C3H8O à
3C3H6O + 2Cr3+ + 7H2O
ð K2Cr2O7
+ 4H2SO4 + 3C3H8O à
3C3H6O + Cr2(SO4)3
+ 7H2O
Hasil turunan senyawa
hidrokarbonnya berupa propanon
G.
Kesimpulan
Oksidasi alkohol primer
menghasilkan aldehid, dan apabila dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan
asam karboksilat, sedangkan oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton. Adapun
alkohol tersier tidak dapat teroksidasi. Reaksi oksidasi dapat berlangsung bila
atom C yang mengikat gugus –OH masih mengikat atom H. Perhatikan pada struktur
alkohol primer. Atom C yang mengikat gugus –OH masih mengikat 2 atom H sehingga
mampu mengalami oksidasi dua kali, sedangkan pada alkohol sekunder atom C yang
mengikat gugus –OH masih mengikat satu atom H sehingga dapat mengalami oksidasi
satu kali. Namun, pada alkohol tersier, atom C yang mengikat gugus –OH sudah
tidak mengikat atom H lagi, sehingga tidak mengalami reaksi oksidasi.
H.
Daftar Pustaka
Hidayati, Nur. 2009. KIMIA SMA XII. Jakarta: PT Pustaka Insan
Madani.
I. Lampiran

Gambar 1 Larutan ethanol dan isopropanol setelah di tambah H2SO4 pekat dan
K2Cr2O7

Gambar 2 Larutan (isopropanol + H2SO4 +
K2Cr2O7) setelah dipanaskan

Gambar 3 Larutan (ethanol + H2SO4 + K2Cr2O7)
saat dipanaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar