Pengaruh Intensitas Cahaya
terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah
Oleh :
· Abdurrahman Faiz
· Ade
Aprilia
· Firdaus
Silabi Al-Attar
· Massya
Mareska
· Muhammad
Hilmi
· Nur
Ismah Gitasari
· Paramita
Nirmalawati
X-1
R-SMA-BI
Negeri 2 Cibinong
Karadenan,
Cibinong
Thn.
Ajaran 2010 / 2011
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah,
Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
penulisan karya ilmiah Pengaruh
Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah. Karya ilmiah
ini kami susun berdasarkan hasil pengamatan kami terhadap tanaman kacang merah
yang kami tanam di tiga pencahayaan yang berbeda.
Karya ilmiah ini kami susun untuk mengetahui
perbedaan hasil akhir pertumbuhan antara tanaman yang satu dengan lainnya yang
di tanam dengan pencahayaannya berbeda – beda. Antara cahaya yang terang, redup
dan gelap.
Akhirnya, kami sampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan
bagi pembacanya.
Cibinong, Agustus 2010
Penulis
Kata Pengantar……………………………………………………………. i
Daftar Isi…………………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………………….. 1
A.
Latar
Belakang………………………………………………….. 1
B.
Masalah………………………………………………………….. 2
C.
Tujuan……………………………………………………………. 2
Bab II Teori Dasar….…………………………………………………….. 3
Bab III Pembahasan………………………………………………………. 5
A.
Tanaman Kacang
Merah yang Tumbuh dengan Intensitas Cahaya Terang…………………………………………………. 5
B.
Tanaman yang Tumbuh Dengan
Intensitas Cahaya yang Redup……………………………………………………………. 7
C.
Tumbuhan yang Tumbuh
Dengan Intensitas Cahaya yang Gelap…………………………………………………………….. 7
Bab IV Penutup……………………………………………………………. 9
Kesimpulan…………………………………………………………. 9
Daftar Pustaka……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Cahaya
memegang peranan yang sangat penting dalam perkecambahan biji dari
beberapa tanaman. Peranan cahaya dalam merangsang
atau menghambat perkecambahan biji dari beberapa tanaman ini telah diketahui sejak pertengahan abad ke-19.
Biji-biji yang untuk perkecambahannya
sangat dipengaruhi cahaya dengan biji-biji yang light sensitif. Kebanyakan biji-biji tanaman menjadi
sensitif terhadap cahaya bila biji-biji tersebut
dalam keadaan basah. Pencahayaan biji-biji kering tidak efektif dalam menstimulasi perkecambahan, tetapi pencahayaan biji-biji yang telah direndam air
ke sinar matahari langsung dalam
waktu 0,01 detik saja telah mampu memberikan pengaruh stimulasi perkecambahan biji. Jadi di samping peranan cahaya,
peranan air pun sangat penting dalam perkecambahan
biji. Ini disebabkan karena air
mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksi-reaksi biokhemis dalam biji selama proses
perkecambahan. Tetapi pada biji-biji tertantu
justru perkecambahan dihambat dengan adanya cahaya dan tidak terpengaruh kelembaban yang ada.
B. Masalah
Dalam karya tulis ini penulis akan mencoba memaparkan
mengenai masalah yang berhubungan dengan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
kacang merah. Hal yang akan dijadikan sebagai permasalahan, yakni:
Bagaimana Pengaruh
Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah ?
C. Tujuan
Tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk
mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah.
BAB II
TEORI
DASAR
“Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari
maka pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin dihambat oleh
matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut
cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan
fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada
tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya.” (Anonim, 2008).
“Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari
cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan
banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang
lain ikut mempengaruhi. Perkecambahan di pengaruhi oleh hormon auxin,
jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon
auxin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif
lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auxin yang aktif secara
merata ketika terkena cahaya. Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal
atau lurus menjulur ke atas.” (Soerga,2009).
BAB III
PEMBAHASAN
Sinar matahari merupakan sumber utama energi bagi
kehidupan makhluk hidup yang
tidak terbatas jumlahnya. Tanpa cahaya matahari, kehidupan akan punah. Cahaya matahari sangat berpengaruh bagi kehidpuan makhluk
hidup di bumi. Salah satunya berpengaruh pada pertumbuhan
tumbuhan, karena tumbuhan bersifat autotrof yang mengambil sumber makanannya
salah satunya dari cahaya matahari. Tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk
melakukan fotosintesis yang terjadi di bagian daun yang memiliki klorofil (zat
hijau daun) pada tumbuhan. Berikut ini akan kami jelaskan pengaruh intensitas
cahaya matahari terhadap tumbuhan kacang merah, yang terdiri dari intensitas
cahaya terang, redup dan gelap.
A. Tanaman Kacang Merah yang Tumbuh dengan Intensitas Cahaya
Terang
Tanaman yang mendapatkan cahaya matahari dengan
intensitas cahaya yang tinggi menyebabkan batang tanaman tumbuh dengan cepat, susunan pembuluh lebih sempurna,
daun lebih tebal dan berwarna hijau segar, batangnya kokoh, tetapi ukurannya
lebih kecil dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh di daerah yang redup.
Tanaman yang tumbuh dengan intensitas cahaya yang terang
dapat melakukan proses fotosintesis dengan sempurna dan berguna bagi proses pertumbuhan tubuhnya.
Namun, cahaya matahari yang berlebihan akan menimbulkan
efek layu, fotosintesis lambat, dan cenderung mempertinggi daya tahan tanaman.
Intensitas cahaya yang tinggi mengakibatkan laju fotosintesis semakin tidak
bertambah lagi walaupun intensitas cahayanya terus bertambah. Batas ini disebut
titik salurasi cahaya atau titik jenuh cahaya. Pada keadaan ini cahaya bukan
sebagai energi maupun sebagai bentuk, tetapi sebagai perusak.
Intensitas cahaya matahari yang melebihi kebutuhan
optimal, menyebabkan pertumbuhannya terhambat, ukuran daun lebih kecil,
klorofil daun akan rusak, kemudian daun menjadi kekuningan atau biasa disebut klorosis (keadaan jaringan tumbuhan,
khususnya pada daun yang kekurangan
klorofil sehingga tidak berwarna hijau, melainkan kuning atau pucat hampir
putih).
B. Tanaman yang Tumbuh Dengan
Intensitas Cahaya yang Redup
Tanaman yang tumbuh dengan intensitas cahaya yang redup
akan memiliki ciri yang hampir sama dengan tumbuhan yang tumbuh dengan intensitas cahaya yang
terang, namun sifatnya kurang sempurna. Tumbuhan ini akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan tumbuhan yang hidup dengan intensitas cahaya yang terang namun
batangnya kurang kokoh dan warna daun nya tidak sehijau tanaman yang tumbuh
dengan intensitas cahaya yang terang. Hal ini dikarenakan, proses
fotosintesisnya tidak sempurna karena ketersediaan cahaya yang kurang. Tumbuhan
tumbuh lebih tinggi karena tumbuhan ini menanggapi rangsang fototropisme atau
mengikuti arah cahaya juga karena pengaruh hormon auksin di dalam tubuhnya.
C. Tumbuhan yang Tumbuh
Dengan Intensitas Cahaya yang Gelap
Intensitas cahaya matahari yang lebih rendah dari
kebutuhan optimal akan menunjukkan bahwa daunnya tidak tebal, warna daunnya
pucat, perakarannya berkurang, batangnya lebih panjang dan tidak cerah.
Jika ditanam ditempat yang gelap, maka tanaman akan
tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama
hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel
di daerah belakang maristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap
cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan
rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan
terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan tumbuh lebih
panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil atau biasa di sebut etiolasi
(pertumbuhan tanaman yang sangat
cepat di tempat redup/gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh,
daun kecil dan tumbuhan tampak pucat).
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
·
Cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan
tanaman kacang merah.
·
Tanaman yang di letakkan di intensitas cahaya
terang, akan memiliki daun yang hijau dan pertumbuhan yang cukup baik.
·
Tanaman yang di letakkan di intensitas cahaya
redup akan tumbuh lebih cepat, tetapi daun tidak sehijau tanaman yang tumbuh di
intensitas cahaya terang, dan batangnya kurang kokoh.
·
Tanaman yang diletakkan di intensitas cahaya
gelap akan tumbuh dengan warna daun yang pucat, perakaran yang kurang, dan
batang yang lebih panjang, tetapi tidak kokoh.
Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/27657535/Laporan-Ekofistum-Bi
Semoga Bermanfaat >.<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar