Mejikuhibiniu

Mejikuhibiniu
Kerudung Keren :D

Ahlan wa Sahlan

~Bismillahirrahmanirrahim~
Selamat Datang
Terimakasih telah Berkunjung

Semoga blog ini bermanfaat bagi Anda >.<
Mohon maaf apabila banyak kekurangan

SILAHKAN DI SHARE dan DIJADIKAN REFERENSI
Kunjungi Social Network saya yang lain :

Cari Blog Ini

Senin, 01 Oktober 2012

X Biologi - Laporan Praktikum (Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah)


Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah









Oleh :

·        Abdurrahman Faiz
·       Ade Aprilia
·       Firdaus Silabi Al-Attar
·       Massya Mareska
·       Muhammad Hilmi
·       Nur Ismah Gitasari
·       Paramita Nirmalawati


X-1
R-SMA-BI Negeri 2 Cibinong
Karadenan, Cibinong
Thn. Ajaran 2010 / 2011
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah. Karya ilmiah ini kami susun berdasarkan hasil pengamatan kami terhadap tanaman kacang merah yang kami tanam di tiga pencahayaan yang berbeda.
Karya ilmiah ini kami susun untuk mengetahui perbedaan hasil akhir pertumbuhan antara tanaman yang satu dengan lainnya yang di tanam dengan pencahayaannya berbeda – beda. Antara cahaya yang terang, redup dan gelap.
Akhirnya, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya.


Cibinong, Agustus 2010
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………….          i
Daftar Isi…………………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………..          1
A.   Latar Belakang…………………………………………………..          1
B.    Masalah…………………………………………………………..          2
C.  Tujuan…………………………………………………………….          2
Bab II Teori Dasar….……………………………………………………..          3
Bab III Pembahasan……………………………………………………….         5
A.   Tanaman Kacang Merah yang Tumbuh dengan Intensitas Cahaya Terang………………………………………………….     5
B.    Tanaman yang Tumbuh Dengan Intensitas Cahaya yang Redup……………………………………………………………. 7
C.  Tumbuhan yang Tumbuh Dengan Intensitas Cahaya yang Gelap……………………………………………………………..          7
Bab IV Penutup…………………………………………………………….         9
Kesimpulan………………………………………………………….          9
Daftar Pustaka……………………………………………………………..          
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Cahaya memegang peranan yang sangat penting dalam perkecambahan biji dari beberapa tanaman. Peranan cahaya dalam merangsang atau menghambat perkecambahan biji dari beberapa tanaman ini telah diketahui sejak pertengahan abad ke-19. Biji-biji yang untuk perkecambahannya sangat dipengaruhi cahaya dengan biji-biji yang light sensitif. Kebanyakan biji-biji tanaman menjadi sensitif terhadap cahaya bila biji-biji tersebut dalam keadaan basah. Pencahayaan biji-biji kering tidak efektif dalam menstimulasi perkecambahan, tetapi pencahayaan biji-biji yang telah direndam air ke sinar matahari langsung dalam waktu 0,01 detik saja telah mampu memberikan pengaruh stimulasi perkecambahan biji. Jadi di samping peranan cahaya, peranan air pun sangat penting dalam perkecambahan biji. Ini disebabkan karena air mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksi-reaksi biokhemis dalam biji selama proses perkecambahan. Tetapi pada biji-biji tertantu justru perkecambahan dihambat dengan adanya cahaya dan tidak terpengaruh kelembaban yang ada.

B.  Masalah
Dalam karya tulis ini penulis akan mencoba memaparkan mengenai masalah yang berhubungan dengan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah. Hal yang akan dijadikan sebagai permasalahan, yakni:
Bagaimana Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah ?

C. Tujuan
Tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah.
BAB II
TEORI DASAR

“Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya.” (Anonim, 2008).
“Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Perkecambahan di pengaruhi oleh hormon auxin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auxin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auxin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya. Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas.” (Soerga,2009).

BAB III
PEMBAHASAN

Sinar matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan makhluk hidup yang tidak terbatas jumlahnya. Tanpa cahaya matahari, kehidupan akan punah. Cahaya matahari sangat berpengaruh bagi kehidpuan makhluk hidup di bumi. Salah satunya berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan, karena tumbuhan bersifat autotrof yang mengambil sumber makanannya salah satunya dari cahaya matahari. Tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis yang terjadi di bagian daun yang memiliki klorofil (zat hijau daun) pada tumbuhan. Berikut ini akan kami jelaskan pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tumbuhan kacang merah, yang terdiri dari intensitas cahaya terang, redup dan gelap.

A.  Tanaman Kacang Merah yang Tumbuh dengan Intensitas Cahaya Terang
Tanaman yang mendapatkan cahaya matahari dengan intensitas cahaya yang tinggi menyebabkan batang tanaman tumbuh dengan cepat, susunan pembuluh lebih sempurna, daun lebih tebal dan berwarna hijau segar, batangnya kokoh, tetapi ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh di daerah yang redup.
Tanaman yang tumbuh dengan intensitas cahaya yang terang dapat melakukan proses fotosintesis dengan sempurna dan berguna bagi proses pertumbuhan tubuhnya.
Namun, cahaya matahari yang berlebihan akan menimbulkan efek layu, fotosintesis lambat, dan cenderung mempertinggi daya tahan tanaman. Intensitas cahaya yang tinggi mengakibatkan laju fotosintesis semakin tidak bertambah lagi walaupun intensitas cahayanya terus bertambah. Batas ini disebut titik salurasi cahaya atau titik jenuh cahaya. Pada keadaan ini cahaya bukan sebagai energi maupun sebagai bentuk, tetapi sebagai perusak.
Intensitas cahaya matahari yang melebihi kebutuhan optimal, menyebabkan pertumbuhannya terhambat, ukuran daun lebih kecil, klorofil daun akan rusak, kemudian daun menjadi kekuningan atau biasa disebut klorosis (keadaan jaringan tumbuhan, khususnya pada daun yang kekurangan klorofil sehingga tidak berwarna hijau, melainkan kuning atau pucat hampir putih).

B.  Tanaman yang Tumbuh Dengan Intensitas Cahaya yang Redup
Tanaman yang tumbuh dengan intensitas cahaya yang redup akan memiliki ciri yang hampir sama dengan tumbuhan  yang tumbuh dengan intensitas cahaya yang terang, namun sifatnya kurang sempurna. Tumbuhan ini akan tumbuh lebih cepat dibandingkan tumbuhan yang hidup dengan intensitas cahaya yang terang namun batangnya kurang kokoh dan warna daun nya tidak sehijau tanaman yang tumbuh dengan intensitas cahaya yang terang. Hal ini dikarenakan, proses fotosintesisnya tidak sempurna karena ketersediaan cahaya yang kurang. Tumbuhan tumbuh lebih tinggi karena tumbuhan ini menanggapi rangsang fototropisme atau mengikuti arah cahaya juga karena pengaruh hormon auksin di dalam tubuhnya.

C. Tumbuhan yang Tumbuh Dengan Intensitas Cahaya yang Gelap
Intensitas cahaya matahari yang lebih rendah dari kebutuhan optimal akan menunjukkan bahwa daunnya tidak tebal, warna daunnya pucat, perakarannya berkurang, batangnya lebih panjang dan tidak cerah.
Jika ditanam ditempat yang gelap, maka tanaman akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.  Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang maristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan tumbuh lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil atau biasa di sebut etiolasi (pertumbuhan tanaman yang sangat cepat di tempat redup/gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat).
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
·        Cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan tanaman kacang merah.
·        Tanaman yang di letakkan di intensitas cahaya terang, akan memiliki daun yang hijau dan pertumbuhan yang cukup baik.
·        Tanaman yang di letakkan di intensitas cahaya redup akan tumbuh lebih cepat, tetapi daun tidak sehijau tanaman yang tumbuh di intensitas cahaya terang, dan batangnya kurang kokoh.
·        Tanaman yang diletakkan di intensitas cahaya gelap akan tumbuh dengan warna daun yang pucat, perakaran yang kurang, dan batang yang lebih panjang, tetapi tidak kokoh.
Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/27657535/Laporan-Ekofistum-Bi


Semoga Bermanfaat >.< 


Tidak ada komentar: